TRX EXERCISE
(MENGENAL LATIHAN UNIK; TRX)
Dr.
Johansyah Lubis. M.Pd
(Dosen
di FIK Univ Negeri Jakarta)
Pendahuluan:
Saat kita
sedang berjalan-jalan di pantai atau berlatih dipasir, mengapa tungkai terasa
lebih berat dan cepat lelah dibandingkan dengan berjalan di jalan raya atau di jogging track? Pertanyaan yang sering
kita dengar. Jawabannya sangat banyak dan beragam tetapi jawaban yang sederhana
adalah ketika kita melihat dari sudut bahwa berjalan di tempat berpasir maka
kita berjalan ditempat ketidak stabilan, ketika jalan dalam ketidak stabilan
maka tubuh dan anggota tubuh akan menjaga stabilannya, sehingga otot-otot minor
yang bekerja menjaga kestabilan harus bergerak dan berfungsi, jarangan
otot-otot minor bekerja dan berfungsi saat berjalan menjadikan otot tungkai
akan terasa lebih lelah.
Latihan-latihan
yang memanfaatkan ketidak stabilan saat ini banyak digunakan dan dimanfaatkan
sebagai latihan atau fisioterapi, mulai latihan menggunakan bola medicine, bola,
trx dll,
Sejarah TRX
Latihan TRX diciptakan oleh seorang anggota Angkatan Laut AS, Randy Hetrick. Ide latihan ini muncul ketika ia tinggal di dalam kapal selam dan tidak memiliki peralatan latihan, serta terbatasnya ruangan untuk berlatih. Ia kemudian menggunakan sebagian dari perlengkapan parasut dan sabuk karate untuk membuat sebuah prototip TRX, yang bisa Anda lihat pada zaman sekarang.
Latihan TRX diciptakan oleh seorang anggota Angkatan Laut AS, Randy Hetrick. Ide latihan ini muncul ketika ia tinggal di dalam kapal selam dan tidak memiliki peralatan latihan, serta terbatasnya ruangan untuk berlatih. Ia kemudian menggunakan sebagian dari perlengkapan parasut dan sabuk karate untuk membuat sebuah prototip TRX, yang bisa Anda lihat pada zaman sekarang.
Apa itu Suspension Training?
Suspension Training bisa didefinisikan sebagai metode latihan yang
menggunakan berat badan sendiri sebagai beban. Latihan ini bisa dibilang
latihan yang unik, yang secara umum menggunakan tangan atau kaki pada titik
jangkar tunggal, sementara badan tidak kontak dengan lantai. Ini memberikan
ketidakstabilan, sehingga memungkinkan Anda untuk melatih kekuatan, power,
daya tahan, integritas gabungan, pencegahan cedera, fleksibilitas, dan
keseimbangan.
Konsep TRX
Konsep
latihan TRX adalah bicara keseimbangan, Teori tentang kesimbangan diantaranya
adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan
tubuh ketika di tempatkan di berbagai posisi. Definisi menurut O’Sullivan, keseimbangan adalah kemampuan untuk
mempertahankan pusat gravitasi pada bidang tumpu terutama ketika saat posisi tegak. Selain itu menurut Ann Thomson,
keseimbangan adalah kemampuan untuk
mempertahankan
tubuh dalam posisi kesetimbangan maupun dalam keadaan statik atau dinamik,
serta menggunakan aktivitas otot yang minimal.
Keseimbangan juga bisa diartikan sebagai kemampuan relatif
untuk mengontrol pusat massa tubuh (center of mass) atau pusat gravitasi (center of gravity)
terhadap bidang tumpu (base of support). Keseimbangan melibatkan berbagai gerakan di setiap segmen tubuh
dengan di dukung oleh sistem muskuloskleletal dan bidang tumpu. Kemampuan untuk menyeimbangkan massa tubuh dengan bidang
tumpu akan membuat manusia mampu
untuk
beraktivitas secara efektif dan efisien.
Keseimbangan terbagi atas dua kelompok, yaitu keseimbangan
statis : kemampuan tubuh
untuk menjaga kesetimbangan pada posisi tetap (sewaktu berdiri
dengan satu kaki, berdiri diatas papan keseimbangan); keseimbangan dinamis
adalah kemampuan untuk mempertahankan
kesetimbangan ketika bergerak seperti
berlari dann berjalan.
Keseimbangan merupakan interaksi yang kompleks dari
integrasi/interaksi sistem sensorik (vestibular, visual, dan somatosensorik termasuk proprioceptor)
dan muskuloskeletal (otot, sendi, dan jar lunak lain) yang dimodifikasi/diatur dalam otak (kontrol motorik, sensorik,
basal ganglia, cerebellum, area asosiasi) sebagai respon terhadap perubahan kondisi internal dan eksternal.
Dipengaruhi juga oleh faktor lain seperti, usia, motivasi, kognisi, lingkungan,
kelelahan,
Komponen-komponen pengontrol keseimbangan adalah :
1) Sistem informasi sensoris
Sistem informasi sensoris meliputi visual, vestibular,
dan somatosensoris.
a. Visual
Visual memegang
peran penting dalam sistem sensoris. Cratty & Martin (1969) menyatakan
bahwa keseimbangan akan terus berkembang sesuai umur, mata akan membantu agar
tetap fokus pada titik utama untuk mempertahankan keseimbangan, dan sebagai
monitor tubuh selama melakukan gerak statik atau dinamik.
b. Sistem vestibular
Komponen
vestibular merupakan sistem sensoris yang berfungsi penting dalam keseimbangan,
kontrol kepala, dan gerak bola mata. Reseptor sensoris vestibular berada
di dalam telinga. Reseptor pada sistem vestibular meliputi kanalis
semisirkularis, utrikulus, serta sakulus. Reseptor dari sistem sensoris ini
disebut dengan sistem labyrinthine.
c. Somatosensoris
Sistem
somatosensoris terdiri dari taktil atau proprioseptif serta persepsi-kognitif.
Informasi propriosepsi disalurkan ke otak melalui kolumna dorsalis medula
spinalis. Sebagian besar masukan (input) proprioseptif menuju serebelum, tetapi
ada pula yang menuju ke korteks serebri melalui lemniskus medialis dan talamus.
2)
Respon otot-otot postural yang sinergis (Postural muscles response
synergies)
Respon
otot-otot postural yang sinergis mengarah pada waktu dan jarak dari aktivitas
kelompok otot yang diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan dan kontrol
postur. Beberapa kelompok otot baik pada ekstremitas atas maupun bawah
berfungsi mempertahankan postur saat berdiri tegak serta mengatur keseimbangan
tubuh dalam berbagai gerakan. Keseimbangan pada tubuh dalam berbagai posisi
hanya akan dimungkinkan jika respon dari otot-otot postural bekerja secara
sinergi sebagai reaksi dari perubahan posisi, titik tumpu, gaya gravitasi, dan
aligment tubuh.
Kerja otot yang sinergi berarti bahwa adanya respon yang
tepat (kecepatan dan kekuatan) suatu otot terhadap otot yang lainnya dalam
melakukan fungsi gerak tertentu.
3) Kekuatan otot (Muscle
Strength)
Kekuatan otot
dapat digambarkan sebagai kemampuan otot menahan beban baik berupa beban
eksternal (eksternal force) maupun beban
internal (internal force). Kekuatan
otot sangat berhubungan dengan sistem neuromuskuler yaitu seberapa besar
kemampuan sistem saraf mengaktifasi otot untuk melakukan kontraksi. Sehingga
semakin banyak serabut otot yang teraktifasi, maka semakin besar pula kekuatan
yang dihasilkan otot tersebut.
Kekuatan otot
dari kaki, lutut serta pinggul harus kuat untuk mempertahankan keseimbangan
tubuh saat adanya gaya dari luar. Kekuatan otot tersebut berhubungan langsung
dengan kemampuan otot untuk melawan gaya garvitasi serta beban eksternal
lainnya yang secara terus menerus mempengaruhi posisi tubuh.
4)
Adaptive systems
Kemampuan adaptasi akan memodifikasi input sensoris dan
keluaran motorik (output) ketika terjadi perubahan tempat sesuai dengan
karakteristik lingkungan.
5)
Lingkup gerak sendi (Joint range of motion)
Kemampuan sendi untuk membantu gerak tubuh dan
mengarahkan gerakan terutama saat gerakan yang memerlukan keseimbangan yang
tinggi.
a. Faktor-faktor
yang mempengaruhi keseimbangan
1) Pusat gravitasi (Center of
Gravity-COG)
Pusat gravitasi
terdapat pada semua obyek, pada benda, pusat gravitasi terletak tepat di tengah
benda tersebut. Pusat gravitasi adalah titik utama pada tubuh yang akan
mendistribusikan massa tubuh secara merata. Bila tubuh selalu ditopang oleh
titik ini, maka tubuh dalam keadaan seimbang. Pada manusia, pusat gravitasi
berpindah sesuai dengan arah atau perubahan berat.
2) Garis gravitasi (Line of
Gravity-LOG)
Garis gravitasi
merupakan garis imajiner yang berada vertikal melalui pusat gravitasi dengan
pusat bumi. Hubungan antara garis gravitasi, pusat gravitasi dengan bidang
tumpu adalah menentukan derajat stabilitas tubuh.
3) Bidang tumpu (Base of
Support-BOS)
Bidang tumpu merupakan bagian dari tubuh yang berhubungan
dengan permukaan tumpuan. Ketika garis gravitasi tepat berada di bidang tumpu,
tubuh dalam keadaan seimbang. Stabilitas yang baik terbentuk dari luasnya area
bidang tumpu. Semakin besar bidang tumpu, semakin tinggi stabilitas. Misalnya
berdiri dengan kedua kaki akan lebih stabil dibanding berdiri dengan satu kaki.
Semakin dekat bidang tumpu dengan pusat gravitasi, maka stabilitas tubuh makin
tinggi.
Mengapa Harus Menggunakan TRX?
Berikut ini beberapa alasan mengapa Anda harus mencoba menggunakan TRX:
Berikut ini beberapa alasan mengapa Anda harus mencoba menggunakan TRX:
1.
Dapat dilakukan oleh semua orang
dalam semua level kebugaran. TRX adalah salah satu alat latihan yang paling
serbaguna di pasaran saat ini. Walau Anda pemula atau atlet berpengalaman, Anda
dapat berlatih menggunakan alat yang satu ini.
2.
Latihan ini bisa dilakukan di mana
saja. Anda bisa melakukan latihan TRX di mana saja termasuk rumah atau bahkan
kamar hotel. Anda bisa mengemas semua peralatan TRX dalam satu ransel besar,
yang Anda bisa gunakan di mana pun Anda berada.
3.
Latihan ini adalah latihan inti dari semua jenis latihan.
Bagi Anda yang ingin melatih bagian otot perut dan otot inti, Anda bisa
melakukan TRX. Dengan TRX, semua tujuan latihan dapat dicapai. Ketidakstabilan
saat berlatih menggunakan TRX akan memaksa Anda untuk mengaktifkan, melibatkan,
dan menguatkan seluruh anggota tubuh melalui gerakan-gerakan latihan TRX, yang
menyebabkan tubuh secara keseluruhan lebih kuat dan lebih tangguh terhadap
cedera.
4.
Bagi Anda yang mendalami olahraga
MMA (Mixed Martial Arts), TRX merupakan latihan yang fungsional dan
memiliki banyak keunggulan, di antaranya melatih seluruh tubuh, meningkatkan
metabolisme, dan meningkatkan kekuatan dan daya tahan Anda.
Contoh-contoh latihan TRX
Sumber :
Gerry Carr,(2004). Sport mechanics
for coaches. Human kinetics
James G. Hay,1993. The
Biomechanics of sport Techniques, New Jersey, Prentice Hall,
Johansyah Lubis (2013) Panduan Prakris Penyusunan program Latihan. Jakarta:
RajaGrafindo
Peter M. McGinnis,(2005). Biomechanics
of sport and exercise. Human kinetics.
maaf pak johan btw buku bpak di sebarke dak kekota palembang
BalasHapus